Laman

Sebagian dari isi postingan di blog ini adalah repost dari link blog sahabat, saya tidak bermaksud menjiplak tujuan saya adalah untuk dokumentasi pribadi dan memberi informasi kepada pengunjung blog ini tidak ada maksud lain, terimakasih buat blog-blog sahabat, semoga tetap sukses,Terimakasih.
بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Desember 08, 2009

Cerita Dari Sahabat






Perempuan itu....

Chapter 1...
Dulu sekali ketika aku masih seorang bocah SD yang nakal...perempuan itu selalu mengajariku banyak hal tentang kesabaran, etika, disiplin dan kemandirian, bahkan sampai hal-hal kecil seperti mengikat tali sepatu dan memakai sabuk dengan benar....masih jelas dalam benakku setelah aku mencium punggung telapak tanganya kemudian berpamitan, bau telapak tanganya tak pernah konstan..kadang bau cabe, terasi atau sabun cuci hanya terkadang saja sedikit wangi.....perempuan itu mengikuti langkahku sampai ke ambang pintu...lalu berhenti berdiri bergayut di kusen pintu menatapku yag berlalu acuh tak acuh..bahkan petuahnya hanya sambil lalu kudengar kemudian hilang dari
memori otaku..."jangan nakal, langsung pulang...." ucapnya, tanpa mebuatku menoleh sekali lagi....dan aku tau, perempuan itu tetap tersenyum. Entahlah,..saat itu aku merasa tak perlu untuk menoleh kebelakang karena aku sudah terlalu hafal ekspresi wajahnya pada saat-saat seperti itu...ekspresi penuh motifasi, ikhlas..penuh pengharapan dan bangga...sepertinya Ia begitu yakin bahwa buah hati kecilnya ini akn menjadi lelaki hebaT...

Chapter 2...
Beberapa tahun kedepan adalah masa-masa paling banyak kulihat Perempuan itu menangis...dia tidak pernah marah, tidak pernah..hanya menangis....menangis saat mendapati aku terkapar dimuka pintu dengan bau alkohol memadati udara halaman depan rumah,...menangis saat aku pulang berlumuran darah dikepala akibat perkelahian,...menangis ketika seorang lelaki tua mengumpat habis-habisan, mendatangi rumahku dengan beberapa lelaki lainnya yang bersergam untuk sekedar meminta pertanggung jawaban karena putranya aku eksekusi...menangis saat aku harus pergi jauh ke pulau paling asing untuk belajar menantang hidup....sekali lagi kulihat dia berdiri bergayut di kusen pintu melepas kepergianku...masih dengan ekspresi yang sama....

Chapter 3...
Tahun-tahun kemarin adalah masa-masa paling banyak kulihat perempuan itu diam..diam dan termenung, ..... aku selalu mengamatinya..sepintas kukira perempuan itu kehilangan kekuatan dan ketabahanya menjalani hidup, Ia tidak pernah menangis lagi...sekarang ia hanya banyak merenung dan banyak berfilsafat tentang kehidupan dihadapan anak-anaknya ketika kebetulan semuanya berkumpul menikmati Teh Tubruk bersama di ruang belakang...
baru belakangan aku meahami apa yang selama ini dipikirkannya, sepertinya ia merasa tidak becus menjadi Seorang ibu...seringkali ia meminta maaf karena tidak bisa memberi Fasilitas yang lebih kepada anak-anaknya....Ia salah, Ia telah memberikan banyak sekali..bahkan lebih..sebuah kemauan, semangat,Harga diri dan pendidikan yang baik untuk anak-anaknya....
Seperti pagi yag sudah-sudah ketika aku berpamitan untuk berangkat kuliah....perempuan itu berdiri bergayut dikusen pintu..melepasku pergi, masih dengan ekspresi yang sama.....

Chapter 4...
Perempuan itu masih seperti dulu..tak pernah menuntut dan selalu tulus....
Pagi stetelah menghidangiku dengan segelas teh tubruk..Ia tidak pernah lupa menawariku sarapan paGi....masih cerewet, mengomentari tentang setelan kemeja yang aku kenakan, rambutku....
Bahkan sekarang ketika aku berpamitan untuk berangkat bekerja....perempuan itu selalu bergegas menghentikan segala aktifitas paginya...mengikutiku dari belakang, bergayut dikusen pintu,...masih dengan ekspresi yang sama...penuh harapan dan do'a.....Mungkin karena Ia seorang Ibu....
seorang Perempuan paling cantik......Ibuku.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...