Selasa, 23 Maret 2010 12:20 WIB
NEW YORK--MI: Sejak penemuan kejutan tahun terakhir tentang sejumlah jejak air di Bulan, para ilmuwan telah mendefinisikan ulang konsep mereka tentang tetangga Bumi yang berbatu itu. Sekarang peneliti mengatakan air di bulan mempunyai tiga jenis yang berbeda.
Beberapa tahun terakhir, Bulan dianggap 'tulang kering'. Tapi pengukuran pada tahun terakhir dari instrumen Mini-SAR dan Moon Mineralogy Mapper (M3 atau M-cubed) di Chandrayaan-1 milik India yang menyelidiki Bulan dan dari misi LCROSS NASA baru-baru ini telah membuktikan bahwa keyakinan itu salah.
Mini-SAR menemukan 40 kawah, masing-masing berisi
air beku minimal berkedalaman 6,6 feet (2 meter). Sekitar 600 juta ton es berada di dalamnya. LCROSS terbang ke bulan pada 9 Oktober 2009 dan menemukan bukti adanya air di kawah yang lain.
"Sejauh ini kami telah menemukan tiga jenis air di Bulan," kata Paul Spudis dari Lunar and Planetary Institute di Houston, Texas. Pertama, LCROSS menemukan air dalam keadaan beku dalam kawah gelap di kutub selatan bulan. Sejak saat itu, tim sains telah sepenuhnya menggali data yang dikumpulkan dari tempat tubrukan di Bulan yangh disengaja. Roket pendorong Atlas V Centaur dan satelit LCROSS (Lunar Crater Observation and Sensing Satellite) sengaja ditabrakkan ke Cabeus, kawah di kutub selatan bulan pada Oktober 2009.
Lantas, "Setidaknya, ada dua lapisan yang berbeda pada tanah kawah yang mengandung air. Mereka mewakili dua waktu yang berbeda," kata Anthony Colaprete, LCROSS penyelidik utama. "Lapisan pertama disemburkan pada 2 detik pertama dari kawah setelah tumbukan. Lapisan ini mengandung air dan hidroksil terikat di mineral. Bahkan, potongan-potongan kecil es murni bercampur di dalamnya. Lapisan ini tipis dan relatif 'segar, mungkin baru-baru ini telah diisi ulang. "
Jenis ini menyerupai air bulan yang ditemukan M3 tahun lalu dalam jumlah yang sedikit namun meluas, terikat pada batu dan debu beberapa milimeter di bagian paling atas tanah di Bulan. Tapi lapisan kedua berbeda.
"Lapisan kedua mengandung lebih banyak air es plus senyawa lain kami belum pernah ditemui," katanya. "Sejauh ini dari analisa terdapat sulfur dioksida (SO2), metanol (CH3OH), dan molekul organik diacetylene (H2C4). Lapisan ini tampaknya meluas ke bawah sekurang-kurangnya 0,5 meter dan mungkin lebih tua dari es yang kami temukan di permukaan."
Para peneliti belum tahu mengapa beberapa kawah murni mengandung banyak es sementara yang lain didominasi oleh campuran es-tanah. Ini mungkin merupakan tanda bahwa air bulan berasal lebih dari satu sumber.
mediaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar