Laman

Sebagian dari isi postingan di blog ini adalah repost dari link blog sahabat, saya tidak bermaksud menjiplak tujuan saya adalah untuk dokumentasi pribadi dan memberi informasi kepada pengunjung blog ini tidak ada maksud lain, terimakasih buat blog-blog sahabat, semoga tetap sukses,Terimakasih.
بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Maret 24, 2010

Buket Dan Gurih Mie Ayam “Wetan Kali”

Masyarakat tentu tidak asing dengan mie ayam. Salah satu makanan goyang lidah yang dikonsumsi dan digemari semua kalangan. Untuk mendapatkannya pun tidak terlalu sulit, pedagang keliling hingga rumah makan mewah kini banyak dijumpai.

Bagi anda penggemar mie ayam dan suka berkelana mencari suasana baru, belum maknyus rasanya kalau belum berkunjung dan menikmati mie ayam “Wetan Kali”. Mungkin bagi sebagian kalangan mie ayam “Wetan Kali” sudah tidak asing lagi, karena

memang cita rasanya yang tinggi.

Tak heran warung tersebut selalu ramai dikunjungi pembeli. Bahkan meski di kota Cilacap mie ayam menjamur, namun tidak sedikit warga kota justru memilih bersusah payah datang ke warung mie ayam “Wetan Kali”. Tidak lain karena enak dan gurih rasanya, dan yang pasti ngangeni karena kuahnya yang buket.

Untuk mencari dan menjangkau warung “Wetan Kali” tidaklah sulit, karena berada dijalur utama Cilacap-Adipala, tepatnya di Jalan Raya Penggalang, sekitar 100 meter setelah jembatan Sungai Serayu dari arah Cilacap di sebelah kiri jalan akan tampak warung dengan cat warna kuning.

Namanya juga warung, pasti tempatnya sederhana, meski demikian, tempatnya cukup bersih sehingga tak mengurangi selera makan saat menyantap mie ayam.

Warung tersebut milik pasangan Sardi Haryoto dan Tusiwen yang telah menggeluti usaha mie selama hampir 24 tahun di Desa Penggalang, Kecamatan Adipala. Selama itu pula pasangan suami istri tersebut mengalami pasang surut dalam menjalankan usaha mie ayam. Mulanya jualan keliling dengan gerobak hingga kini telah memiliki tempat usaha tetap.

Mie ayam sajian warung “Wetan Kali” tidak jauh berbeda dengan mie ayam yang lainnya. Bedanya kuahnya kental, semen
tara diatas mie tidak ada kerupuk pangsit, yang ada taburan muncang (bawang daun, red) dan kacang goreng.

Dia menuturkan, selama ini banyak pembeli yang menanyakan gimana resep mie ayamnya kok rasanya bisa buket.

“Tidak ada resep khusus mie ayam miliknya. Kuah dan daging ayamnya dimasak dengan bumbu semur ayam. Ibu-ibu pasti sudah banyak yang tahu, banyak yang menyebutnya bumbu rujak,” tutur Tusiwen sembari menyiapkan mie untuk calon pembeli.

Yang pasti, kata dia, daging ayam tidak dicampur sayur caisim, jadi murni semur ayam. Air kuah dan air untuk merebus mie terpisah meski dalam satu dandang. Sedang mie mentahnya kita bikin sendiri.


Setiap hari setidaknya dibutuhkan 12,5 kg tepung terigu untuk membuat bahan mie. Untuk menjaga kualitas adonan mie bikinannya tidak menggunakan bahan pemekar.

“Sebenarnya menggunakan bahan pemekar keuntungannya jauh lebih besar. Tapi saya takut efek sampingnya, jadi biar untung sedikit yang penting pelanggan puas,” jelasnya tanpa merinci efek samping bagi kesehatan.

Setiap hari warung mulai buka pukul 09.00 WIB hingga sekitar pukul 20.00 WIB. Namun saat tanggal muda tidak jarang tutup lebih cepat karena dagangan sudah habis.

Selain menyajikan mie ayam, Warung Wetan Kali juga menyediakan bakso sebagai pelengkap dan minuman segar lainnya seperti es teh dan es jeruk.

Untuk semangkuk mie ayam kita cukup merogoh kocek sebesar Rp 5.000. Harga yang cukup murah bukan? Tidak ada salahnya saat melintas di Jembatan Sungai Serayu anda berhenti sejenak melepas penat sambil menikmati hidangan mie ayam yang lebih dikenal rasanye buket mbleketaket.


sumber cilacapmedia.com


1 komentar:

  1. hahaha jian maknyus apa perbaeh??

    maturnuwun infone ya kang..??

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...